Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Dua Kegagalan Fatal Dari Pelaksanaan UN 2013 dan Pantas Dibilang Gagal

 

Semua pelajar dari SD, SMP dan SMA pasti tahu dua huruf kematian ini. Sebelumnya saya minta maaf kepada para sahabat dan google karena artikel tidak berkaitan dengan teknologi dan internet.

UN atau bahasa gaulnya Ujian Nasional merupakan sebuah ujian penentu kelulusan ke tingkat selanjutnya. Sesuai dengan namanya Ujian Nasional, ujian ini dilaksanakan serentak se-Indonesia Raya. 

Sejak awal pelaksanaan UN sampai sekarang, ujian ini selalu dimeriahkan dengan Bocoran, Contekan dan Penjualan Kunci jawaban. Untuk mengurangi kemeriahan tersebut, UN akhirnya diamandemen dari 1 paket, 4 paket dan tahun ini 20 paket. Munculnya Ujian Nasional ini membuat beberapa siswa stress, bukan karena tidak siap tetapi karena UN ini merupakan jalan satu-satunya untuk lulus dan naik ke tingkat selanjutnya. 

Di berbagai daerah nilai UN ini juga penentu masuk sekolah yang diinginkan. Jika si siswa mendapatkan nilai UN yang bagus, maka ia berhak masuk ke sekolah yang ia inginkan. Setiap mata pelajaran minimal menghasilkan nilai 50. Bayangkan jika si siswa pintar Matematika, IPA, B.Inggris tetapi kurang dalam Bahasa Indonesia. Si siswa mempunyai 2 kemungkinan, yang pertama si siswa tidak mendapatkan sekolah yang diinginkan karena nilainya kurang oleh Bahasa Indonesia dan yang kedua si siswa bahkan tidak dapat naik ke tingkat selanjutnya karena nilai Bahasa Indonesia nya kurang dari 50 walaupun nilai IPA, Matematika dan Bahasa Inggris semuanya 100. 

Betapa kejamnya kebijakakan tersebut. Tahun ini 2013, untuk 'melatih' kejujuran si siswa, UN diamandemen dari 4 paket hingga 20 paket super. 20 Paket maksudnya, dalam 1 kelas tidak ada siswa yang mendapatkan soal yang sama. Saat UN diamandemen menjadi 20 paket, beberapa persoalan pun banyak bermunculan. 

Berikut persoalan yang muncul pada UN 2013 :

1. Soal Telat Datang, Jadwal UN diundur 
Ujian Nasional merupakan sebuah ujian penentu kelulusan ke tingkat selanjutnya dan dilaksanakan serentak se-Indonesia Raya. Bukan Ujian Nasional namanya kalau tidak serentak se-Indonesia. Persoalan soal yang telat datang untuk beberapa provinsi ini dipenuhi beberapa alasan, ada yang bilang kalau mobil pengirim barang tidak terisi bensin yang cukup dan alasan yang paling utama yaitu 1 dari 6 percetakan tidak dapat mencetak soal sampai batas waktu yang ditentukan. Saling tuduh antara kementrian dan percetakan terjadi. Maksud membuat 20 paket soal ini malah merepotkan percetakan dan kementrian itu sendiri. 20 paket soal ini bertujuan agar hasil nilai UN yang didapatkan bisa lebih jujur, toh 20 paket soal ini membuat jadwal UN diberbagai daerah malah diundur. Pengunduran ini dapat membocorkan isi yang ada pada soal tersebut. Jadi, apalah guna kalimat "DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA" pada soal UN. Penundaan ini bisa membuat siswa lebih stress. 

2. LJUN yang Tidak Berkualitas 

Dari awal masuk kelas 3, para siswa telah diajarkan untuk membulatkan lembar jawaban yang baik dan benar. Bagaimana pembulatan dan penghapusan yang benar telah diajarkan oleh guru. Pemberian nama dan kode soal sudah sangat dipahami oleh siswa dan sudah cukup mahir untuk membulatkan jawaban pada LJUN. Tapi dalam kenyataannya, LJUN itu sendiri yang membunuh siswa. Bagaimana tidak, kertas LJUN yang dipakai sangat tipis dan tidak berkualitas. Mungkin setipis kertas koran, atau mungkin lebih tipis lagi. Apa jadinya kalau si siswa mengerjakan nomer terakhir, salah, menghapus dan sobek! Ulang dari awal lagi. Kertas LJUN ini juga dibekali dengan 1 cadangan setiap kelas. Kertas soal juga menyatu dengan kertas LJUN, siswa diharapkan untuk memotong kertas LJUN dan Soal sendiri. Beberapa siswa mengaku kecewa pada saat memotong kertas LJUN dan soal, karena LJUN sangat mudah sobek. Membulatkan sobek, menghapus sobek, tak sobek-sobek! Persoalan yang muncul masih banyak lagi. 

Dari percakapan di berbagai media, Ujian Nasional ini diadakan karena ketidak percayaan pemerintah terhadap sekolah-sekolah. Lebih baik memperbaiki sekolah mulai dari guru dan Kepala Sekolah. Sebenarnya, guru lah yang lebih dekat dan mengetahui si siswa daripada pemerintah. Guru lah yang lebih pantas memutuskan kelulusan si siswa. Guru telah mengajarkan dan melatih siswa dalam 3 tahun dan mengetahui perkembangan siswa. Dengan adanya ujian nasional, 3 Tahun belajar di SMP dan SMA hanya ditentukan beberapa jam saja. 

Di televisi percakapan antara siswa dan juru bicara kementrian pendidikan yaitu bahwa pihak penyelenggara Ujian Nasional akan mengecek ulang kertas LJUN yang tidak terbaca dalam komputer. "Loh, bukannya kalau mengecek ulang itu akan merepotkan pihak penyelenggara dan bahkan akan mengambil anggaran lagi? Kenapa tidak mengganti kertas yang lebih berkualitas, apa salahnya mengganti kertas yang hanya diphotocopy-an 100 rupiah?". Siswa tersebut curiga, dana anggaran yang dipakai untuk LJUN lari kelain pihak karena dalam tahun sebelumnya, kertas LJUN tidak seperti ini. Kita seperti kelinci percobaan. 

Masih setujukah anda, terutama para pelajar dengan Ujian Nasional?


Jadi Agen Iklan Hasilkan Jutaan Selamanya

close
Jadi Agen Iklan